Idul Adha 1441H di Prancis Terasa Berbeda


Assalamu’alaikum. 

Mumpung masih hari Tasyrik ke-3 (waktu Prancis), saya ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1441H bagi para pembaca yang merayakan. Semoga senantiasa banyak berkah di tahun 2020 ini, aamiin. Idul Adha kali ini merupakan Idul Adha pertama bagi saya di benua biru serta masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Kondisi tersebut membuat saya memiliki pengalaman yang berbeda ketika merayakan hari raya qurban ini. Lalu apa yang berbeda? Simak ulasan berikut.

 

Suasana di Hari lebaran 

Idul Adha tahun ini bertepatan dengan hari Jum’at. Hari Jum’at merupakan hari aktif bekerja, dan di Prancis tidak ada hari libur untuk hari raya, selain Natal. Jadi, suasananya sama saja dengan hari-hari lainnya, terlebih tidak terdengar takbiran, atau suara kambing dan sapi, sehingga tidak ada yang spesial.

 

Shalat Ied

Selama masa pandemi ini, saya merayakan 2x lebaran, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha 1441H. Idul Fitri bulan Mei lalu, pemerintah belum membolehkan shalat berjama’ah di masjid, jadi tidak ada shalat Ied. Adapun Idul Adha kemarin, beberapa masjid sudah boleh mengadakan shalat Ied. Sayangnya, saya tidak pergi dan memilih untuk shalat di rumah saja, mengingat sedang hamil jadi perlu meminimalisir kerumunan. Padahal pengen banget!

 

Penyembelihan Hewan Qurban

Saya baru tahu kalau di Prancis tidak ada ritual penyembelihan hewan Qurban seperti di Indonesia atau di negara muslim lainnya. Di Indonesia, bisa dikatakan penyembelihan hewan qurban kita temukan hampir di semua gang. Begitu juga di Mesir. Saya teringat Idul Adha 7 tahun lalu ketika tinggal di Mesir, mayoritas penduduknya tinggal di apartemen. Mereka dengan santainya melakukan penyembelihan hewan-hewan qurban mereka, tepat di depan apartemen masing-masing. Jadi hewan qurban pada geletakan di jalanan bersimbah darah hehe. Tapi di sini, ada aturan dari pemerintah bahwa pemotongan hewan dipusatkan di tempat tertentu, tidak boleh sembarangan. Jadi, tidak terlihat satupun proses penyembelihan tersebut. Nah, karena tidak ada penyembelihan, tidak ada juga bagi-bagi daging qurban untuk warga di sini hehe.

 

Membeli Hewan Qurban

Meskipun tidak didapati penyembelihan hewan qurban di sini, beberapa masjid memfasilitasi masyarakat muslim yang tinggal di Prancis jika ingin berqurban. Info tersebut tertempel di masjid. Caranya adalah dengan menitipkan sejumlah uang (ditransfer) seharga hewan qurban, selanjutnya pengurus masjid yang akan melanjutkannya. Nah, untuk yang ini, saya masih kurang informasi; bagaimana pembelian hewan qurbannya, bagaimana pemotongannya, serta ke mana saja pendistribusian daging qurban tersebut. Oleh sebab itu, saya lebih memilih cara lain untuk berqurban jarak jauh yang dirasa lebih jelas pelaksanaannya.

 

Makan-Makan Lebaran

Makan-makan lebaran memang udah jadi tradisi kita ya. Biasanya, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di sini juga mengadakan kegiatan makan-makan bersama dalam rangka merayakan hari raya. Tapi, karena dirasa situasi dan kondisi belum efektif, kegiatan tersebut belum diadakan. Jadi masak dan makan daging di rumah masing-masing dulu hehe.

 

Segitu dulu yang bisa saya ceritakan dari pengalaman berbeda di Idul Adha tahun ini. Meskipun terasa kurang semarak karena tidak terdengar takbiran, tidak shalat Ied bareng-bareng, tidak ada ritual penyembelihan qurban, tidak bagi-bagi hewan qurban, dan tidak makan-makan, tapi alhamdulillah masih dikasih umur, masih bisa ketemu dengan hari raya yang unik kali ini. Semoga tahun-tahun berikutnya bisa berlebaran dengan kondisi yang lebih membahagiakan. Aamiin.


Terima kasih telah menyempatkan membaca, sampai jumpa di tulisan berikutnya ya!^^

Wassalamu’alaikum.

*imagesource

Komentar