Hamil di Prancis: Total Ada 33 Kali Pemeriksaan dan Konsultasi Medis (3)


Assalamu’alaikum.

Melanjutkan cerita Hamil di Prancis (Trimester Kedua), di trimester ketiga ini bumil di Prancis masih “dibuat capek” dengan lebih banyak periksa dan konsultasi. Berikut ulasannya.

Pemeriksaan rutin dengan obgyn

Masih sama dengan trimester 1 dan 2, pada bulan ke-7,8, dan 9, bumil tetap harus pergi menemui obgyn untuk memeriksakan diri dan berkonsultasi. Di bulan terakhir, obgyn akan melakukan pemeriksaan Streptocoque B seperti tes usap, akan tetapi di jalur lahir. Adapun pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada infeksi di jalur lahir atau tidak. Hasil pemeriksaannya tidak langsung didapat, tetapi jikalau diketahui ada infeksi, maka tidak ada pengobatan saat itu tapi langsung nanti saat kelahiran.

Ambil darah rutin di laboratorium

Ambil darah rutin tetap masih harus dilakukan oleh bumil pada trimester ketiga ini, 1 sampai 3 tabung untuk pemeriksaan komponen darah, protein urin, dan toksoplasma.

USG 3

Lagi-lagi mendatangi pusat USG. Tidak jauh berbeda dengan USG 1 dan 2, di USG 3 bumil akan melakukan pemeriksaan USG yang lebih detail terkait jantung, paru-paru, tulang rangka, tulang belakang, saluran pencernaan, ginjal, kemih, dan lainnya. Di akhir pemeriksaan seperti sebelumnya, akan diberikan buku cetak berisi kesimpulan pemeriksaan berupa grafik beserta keterangan masing-masing bagian yang diperiksa. Berikut punya saya.

Sampul buku hasil USG 3

Ringkasan pemeriksaan USG 3

Konsultasi anestesi

Pada bulan ke-7, bumil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anestesi terkait tindakan anestesi yang mungkin akan diberikan saat di ruang bersalin. Seperti biasa, membuat janji temu terlebih dahulu via telepon dengan dokter yang bersangkutan. Setelah itu, bumil akan diminta mengisi formulir tentang riwayat medis yang dimiliki, seperti obat yang sering dikonsumsi, punya alergi atau tidak, dan pernah operasi atau tidak sebelumnya. Kemudian pada sesi konsultasi, dokter memberi penjelasan tentang apa itu peridural dengan menunjukkan alat. Peridural merupakan jenis anestesi yang disuntikkan di tulang belakang ibu yang akan melahirkan, guna meminimalisir rasa sakit. Kalo di Indonesia disebutnya epidural. Sebagai informasi, 85% ibu yang akan melahirkan di Prancis menggunakan peridural ini. Setelah dijelaskan, bumil akan ditawari apakah akan menggunakannya atau tidak. Selesai konsultasi, bumil diberikan surat pengantar untuk ambil darah di laboratorium untuk mengetahui golongan darah, rhesus, serta komponen dalam darah bumil secara lebih lengkap untuk keperluan anestesi.

Ambil darah untuk anestesi

Selain ambil darah rutin, di bulan ke-7 kehamilan, bumil perlu menjalani satu lagi pemeriksaan darah di laboratorium untuk keperluan anestesi. Pada pemeriksaan ini, bumil akan diambil darahnya sebanyak 5 tabung; 4 di awal kemudian jeda 10 menit, lalu diambil lagi 1 tabung. Oya, pengambilan darah untuk anestesi ini boleh makan dulu sebelumnya. Jadi, ga perlu pagi-pagi buta datang ke klinik hehe. Sama dengan pemeriksaan darah lainnya, hasil pemeriksaan ini seperti biasa langsung dikirim ke dokter yang bersangkutan oleh pihak laboratorium dan tidak diakses daring dengan ID dan password akan tetapi bumil perlu mengambilnya, karena akan ada kartu golongan darah.

Konsultasi persiapan menjelang kelahiran

Di luar pemeriksaan medis, di trimester ketiga ini bumil disarankan mengikuti kelas persiapan menjelang kelahiran, khususnya pada kehamilan pertama. Adapun kelas persiapan ini terdiri dari 8 pertemuan yang diikuti oleh calon orang tua yaitu bumil dan suaminya, serta dilakukan bersama sage femme atau bidan. Di setiap pertemuan, bidan akan menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui oleh calon orang tua, mulai dari proses menjelang kelahiran, saat kelahiran, dan pascakelahiran. Dari 8 kali pertemuan di kelas tersebut, saya hanya bisa mengikuti 6 pertemuan. Lalu apa saja yang dilakukan? Berikut rinciannya.

Pertemuan 1

Saya dan suami ditanya-tanya seputar kondisi saat itu, seperti pekerjaan, kegiatan sehari-hari, pendapat kami tentang kehamilan kali ini, apakah ada kendala, dan sebagainya. Sesi kali ini lebih berisi tentang pengetahuan umum seputar kehamilan dan tanya jawab santai.

Pertemuan 2

Diberikan penjelasan dan presentasi terkait anatomi tubuh bumil, berbagai posisi bayi dalam kandungan, apa itu tulang pelvis dan rahim, apa saja permasalahan-permasalahan bumil zaman now di negara-negara moderen, serta diajarkan exercise untuk mengurangi backpain. Saya juga diberikan kesempatan untuk praktik di tempat.

Pertemuan 3

Diberikan penjelasan seputar kapan harus ke klinik, bagaimana proses pembukaan rahim terjadi, serta kapan harus mengejan untuk mendorong bayi.

Pertemuan 4

Diberikan penjelasan apa itu kontraksi, bagaimana rasanya, berapa lama, serta cara yang bisa dilakukan agar nyaman ketika kontraksi. Pada sesi ini, saya dan suami sempat ditanya tentang plasenta pascakelahiran; apakah boleh jika plasenta bayi kami diminta oleh pihak klinik untuk penelitian dan tidak dibawa pulang seperti yang dilakukan di Indonesia.

Pertemuan 5

Diberikan penjelasan terkait berbagai kemungkinan yang terjadi saat kelahiran maupun pascakelahiran, di antaranya kondisi bayi yang berselimut cairan seperti lilin, ubun-ubun bayi mungkin ada darah, bayi kuning, dan lainnya. Di sesi ini juga diajarkan bagaimana cara menyusui bayi (posisi dan durasi) agar efektif.

Pertemuan 6

Bidan memberikan kesempatan praktik beragam cara untuk menyiasati kontraksi saat di rumah maupun di klinik dengan menggunakan alat seperti kain dan gymball maupun tanpa alat yaitu pijat. Kemudian saya diberikan kesempatan praktik mengejan saat melahirkan. Selain itu, bidan juga memberikan penjelasan tentang pascakelahiran di klinik, di antaranya tentang bagaimana kondisi ruang bersalin, siapa saja yang akan saya temui di ruang bersalin, dan akan dilakukan tindakan apa saja pascakelahiran.

Adapun pertemuan 7 dan 8 tidak saya ambil karena bidannya harus pergi ke Paris dan hari perkiraan lahir saya sudah dekat, jadi ga berani keluar rumah lagi. Tapi, bidan bilang inti konsultasi sudah saya dapatkan pada 6 pertemuan yang sudah saya jalani, namun jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan lebih lanjut, boleh menghubunginya kapan saja. Sebagai informasi tambahan, kelas ini suasananya sangat santai dan hangat karena bidannya sangat keibuan dan mengayomi kliennya. Jadi berasa dinasehatin sama ibu sendiri. Pada setiap pertemuan, calon orang tua dapat bertanya dan berdiskusi seluas-luasnya, boleh juga curhat hehe saya sempat menangis di salah satu sesi karena saking nyamannya ngobrol dengan bidan.

Demikianlah serangkaian pemeriksaan selama trimester ke-3 kehamilan di Prancis. Selama 3 bulan terakhir masa kehamilan, bumil menjalani 3x pemeriksaan rutin dengan obgyn, 3x pemeriksaan darah rutin di laboratorium, 1x pemeriksaan di pusat USG, 1x konsultasi dengan dokter anestesi, 1x pemeriksaan darah untuk anestesi, dan 8x konsultasi dengan bidan, jadi total ada 17x bolak balik ketemu tenaga medis hehe.

Selesailah sudah ulasan pemeriksaan kehamilan selama tiga semester, kurang lebih 9 bulan, ada 33 pemeriksaan medis plus konsultasi untuk kondisi kehamilan normal dan sehat. Melelahkan? Banget! Tapi ribet dan banyaknya pemeriksaan medis tersebut ditujukan untuk melacak dan memantau kondisi bumil, jadi kalau tiba-tiba ada penyakit, bisa langsung diatasi dengan tepat. Jadi bersiaplah untuk berkawan dengan jarum-jarum suntik selama hamil hehe. Adapun konsultasi bidan ditujukan untuk membekali calon orang tua agar lebih siap menjalani kehamilan, saat melahirkan, serta pascakelahiran. Semoga tulisan ini informatif dan bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi WNI yang sedang atau akan menjalani kehamilan di Prancis. Silahkan bagikan juga ke orang lain yang mungkin membutuhkan informasi ini.

Terima kasih telah menyempatkan membaca. Sampai jumpa di tulisan berikutnya ya! 

Wassalamu’alaikum.

Komentar