Kiat Melatih Kejujuran (Bagian I)



Halo assalamu’alaikum.

Dilatarbelakangi dengan kejadian beberapa hari yang lalu yang saya alami di kos, saya jadi tertarik untuk mengulas tentang kejujuran sekaligus memberikan kiat untuk melatih kejujuran. Cerita singkatnya, saya tinggal di kos dengan shared bathroom yang didalamnya banyak alat-alat mandi. Kejadian yang saya alami adalah shower puff saya sering berpindah tempat (dari yang biasa saya letakkan). Di dalam kamar mandi itu memang ada shower puff lain yang sewarna dengan milik saya tapi warnanya lebih pucat dan punya saya baru. Pada mulanya saya berpikir bahwa “oh kali aja dia salah ambil karena warnanya sama”. Akan tetapi, besok paginya saya dapati shower puff saya berada di kotak alat mandi seseorang yang saya tidak tahu siapa haha lebih anehnya lagi ketika sore, shower puff saya sudah basah tergantung padahal belum saya gunakan mandi.

Kejadian serupa mungkin biasa terjadi di kosan yang demikian dan cuma shower puff kali yaelah barang murah ini biarin aja sih, beli lagi warna lain juga beres. Ya memang betul barang sepele, tapi tidakkah kita berpikir bahwa itu termasuk perbuatan tidak jujur yang merugikan orang lain, minimal membuat orang lain tidak nyaman meskipun bagi kita biasa saja dan tidak masalah? Dari barang sepele saja kita menyepelekan, bagaimana dengan barang dengan nilai yang lebih tinggi? Kecuali, di awal telah disepakati bahwa barang X bisa dipake bersama.

Menggunakan atau mengambil barang orang lain tanpa seizinnya merupakan perbuatan tidak jujur. Kiat menghindarinya adalah latih diri kita untuk membedakan mana sesuatu yang milik saya, mana sesuatu yang dapat digunakan/diambil bersama, serta mana sesuatu yang dimiliki orang lain. Dengan melatih diri dan membiasakannya, maka kita akan senantiasa sadar bahwa sesuatu itu pasti ada pemiliknya, baik kita tahu siapa orangnya atau tidak. Secara spontan, kita akan menghindari perbuatan mengambil sesuatu yang bukan milik kita di manapun kita berada. Misalnya mendapati uang yang jatuh di jalan, kita tidak akan tertarik untuk mengambilnya, karena kita sudah terlatih bahwa uang tersebut pasti dimiliki orang lain yang tidak sengaja terjatuh di jalan meskipun kita gatau siapa.

Dengan spontanitas tersebut, kita juga menjadi lebih sensitif, jika orang lain melakukan hal yang tidak jujur, maka kita bisa menegur dan mencegah orang lain dari perbuatan tersebut. Namun, bisakah anda bayangkan sebaliknya? Jika kita tidak melatih diri untuk menghindari perbuatan tidak jujur, maka tidak menutup kemungkinan kita akan spontan melakukan perbuatan tidak jujur, bahkan parahnya mendukung orang lain untuk melakukan perbuatan tidak jujur. Berbahaya sekali kan? Hanya dari barang sesepele shower puff, kita bisa ambil pelajaran yang berharga ^^

Terima kasih sudah menyempatkan untuk membaca, berikutnya akan saya bagikan tulisan tentang kiat lain untuk melatih kejujuran yang bisa dibaca di sini ya.

Wassalamu’alaikum.

*foto diambil di kamar mandi kosan

Komentar

  1. Itulah mengapa saya gak suka ngekost yg shared bathroom, yg kamar mandi dalam aja tetangga kost sering "pinjam" sabun/shampoo kalau gak diminta gak bakal deh dikembalikan 😔. Tapi di penghujung kuliah mau gak mau harus pindah cari kost yg bisa bulanan karena bentar lagi mau wisuda, dapatlah kost yang sesuai sama budget dan lokasinya mayan deket sama gedung fakultas tapi ya itu shared bathroom,, dulu gak pernah ninggal alat mandi, selalu kubawa balik ke kamar kalau selesai mandi 😁😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih komentarnya kak Didi :) Hehe Kalo pengalaman yang kayak gitu, berarti yang jadi masalah utamanya bukan pada bathroom nya ya, mau private mau shared semuanya sama saja, tergantung bagaimana mental dan kebiasaan penggunanya.

      Hapus

Posting Komentar