Belajar Bahasa Asing Autodidak atau dengan Tutor, Mana yang Lebih Baik?




Halo assalamu’alaikum.
Di era sekarang ini, hampir semua orang membutuhkan bahasa asing untuk menunjang kehidupannya, terlebih untuk kebutuhan akademik dan karir ya. Keadaan itu berdampak pada menjamurnya kegiatan belajar bahasa asing. Banyak orang sengaja meluangkan waktu dan memaksa dirinya untuk membaca, menulis, mendengar, dan praktik berbicara bahasa asing. Berdasarkan pengamatan saya terhadap orang-orang di sekitar saya, saya berhipotesis bahwa dalam proses belajar, tipe pembelajar terbagi menjadi dua; pembelajar autodidak dan pembelajar dengan pengajar/tutor. Lalu, mana yang lebih baik? Sebelum sampai pada jawaban pertanyaan itu, saya akan mencoba menjelaskan dulu plus minus dari masing-masing proses pembelajaran berdasarkan pengalaman.

Menjadi Autodidak
Autodidak berarti memiliki keahlian/menjadi ahli dengan cara belajar sendiri (KBBI, 2016). Dalam hal belajar bahasa asing, autodidak berarti mempelajari sendiri suatu bahasa asing dengan menggunakan media baik offline yang berupa buku dan online melalui website, aplikasi, youtube, podcast, film, dan lain-lain. Tipe pembelajar ini membutuhkan kesiapan yang lebih dari pembelajar dengan pengajar, karena dia sendiri yang akan membuat jadwal, memilih media, dan menentukan metode belajar. Kelebihan dari tipe ini di antaranya yaitu keluwesan belajar, dalam arti bebas mau belajar apa, di mana saja, kapan, tidak terpaku pada aturan atau tahapan tertentu. Terlebih lagi, belajar secara sendiri ini minim budget, modal buku sama internet aja hehe.

Nah, karena autodidak ini sifatnya fleksibel, mungkin akan ada ketidaksempurnaan, misalnya menggunakan suatu ujaran yang tidak sesuai dengan budaya bahasa tersebut, karena bahasa itu bekaitan dengan budaya yang bersifat mana suka, sehingga penggunaannya pun ada yang melanggar aturan bahasa itu sendiri. Contoh lain, adanya bunyi atau tata tulis yang salah karena belajar sendiri berarti tidak ada orang lain yang mendengarkan dan mengoreksi. Selain itu, jika ingin belajar sendiri, diperlukan ketekunan dan kemauan yang stabil sehingga dapat tercapai target berbahasa asing yang diinginkan.

Belajar dengan Tutor
Kebalikan dari autodidak, belajar dengan tutor sifatnya lebih kaku, karena kita harus mengikuti ajaran dan arahan materi yang disampaikan oleh pengajar, meskipun sangat dianjurkan juga untuk mengeksplor materi di luar jam belajar secara mandiri. Kelebihan dari tipe pembelajaran ini adalah terstruktur, pemahaman kita akan diatur gradual mulai dari pemahaman dasar hingga lanjutan. Dengan demikian, kemampuannya berbahasanya cenderung lebih komprehensif. Jika ada hal yang sulit, maka kita bisa bertanya dan mendapatkan jawaban yang sesuai. Selain itu, kita akan diberi wawasan penggunaan bahasa asing tersebut beserta pengecualian-pengecualiannya. Saya mempercayai bahwa seorang tutor, dirinya sendiri sudah berbekal penguasaan materi dan dia juga mengetahui kebutuhan si pembelajar, sehingga target berbahasa asing akan tercapai. Meskipun lebih komprehensif, belajar dengan pengajar tentu saja membutuhkan biaya tutor, membeli buku, biaya transport, serta harus mengikuti waktu pengajar.

Kesimpulannya, baik autodidak atau dengan tutor dalam mempelajari bahasa asing, keduanya sama-sama baik, hanya anda perlu sesuaikan dulu dengan kondisi dan target anda. Jika anda seorang pemula, saya pribadi lebih memilih dan menyarankan kepada anda untuk belajar dengan tutor (terlebih dahulu) untuk mencapai kemampuan berbahasa asing yang lebih komprehensif, kemudian ditunjang dengan autodidak untuk pengayaan.

Baiklah, itu tadi sekilas tentang tipe pembelajaran bahasa asing. Di tulisan selanjutnya saya akan bahas lebih lanjut tentang pembelajaran bersama tutor. Tunggu ya hehe

Terima kasih telah menyempatkan membaca^^
Wassalamu’alaikum.
*sumber gambar

Komentar