Akhirnya ke Prancis Lagi!!


Assalamu'alaikum.

Thank God, I’m here again. Foto tersebut adalah foto yang saya ambil ketika tiba di bandara Paris hari Senin minggu yang lalu, sembari menunggu bagasi. Bienvenue. Welcome (back), ini adalah kali kedua saya menginjakkan kaki di negara kiblat fashion dunia, setelah tahun 2012 mampir buat mamerin budaya Indonesia yang saya ulas di unggahan perdana saya, boleh dibaca. Singkatnya, saya sempat punya anggapan bahwa saya tidak mau tinggal di Prancis, hidupnya ribet, apa-apa serba mahal, musti bawa botol kemana-mana buat buang air, mau makan kudu mikir ini halal ga, hal-hal tersebut membuat saya berkesimpulan bahwa Prancis enak untuk dikunjungi tapi tidak untuk ditinggali. Tapi takdir Allah berkata lain, saya harus tinggal di Prancis untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. What a life! 

Seolah menjilat ludah sendiri, heu. Saya terheran, perasaan saya tidak pernah bersinggungan dengan Prancis, bagaimana bisa saya kembali ke sini lagi? Saya pun teringat ketika jalan-jalan bersama rombongan kala itu di area Notre-Dame de Paris yang beberapa waktu lalu sempat terbakar. Di sekitar situ terdapat Point Zéro, sebuah tanda yang digunakan untuk menghitung jarak kota Paris ke kota-kota lain di negara Prancis (zigzag.fr). Nah, mitosnya barangsiapa yang menginjakkan kaki di situ maka suatu saat akan kembali lagi ke Prancis. Kala itu saya percaya ga percaya sih, tapi tetep injek juga haha trus ngebatin “kalopun saya bisa kembali ke sini lagi, itu murni kehendak Allah”. Waktu berlalu begitu saja tanpa saya pikirkan lagi kata-kata itu, sama sekali tidak berharap sampai pada akhirnya harapan itu muncul di tahun 2018, pascamenikah dengan seseorang yang bekerja di Prancis. Bule? Bukan, wong Jowo tulen! wong Sragen! Haha saya dinikahi oleh orang asli Sragen, Jawa Tengah yang kebetulan tinggal dan bekerja di Prancis, itu artinya saya harus nyusul dan berumah tangga di sana. Mitos Point  Zéro seperti dibenarkan, tapi jangan sampai meyakininya, nanti syirik. Sekali lagi, semua murni kehendak Allah, tapi satu hal yang bisa dijadikan pelajaran adalah perkataan itu (beneran) jadi do’a, entah kapan dikabulinnya. Maka, katakan yang baik-baik, insyaallah akan memetik yang baik pula^^

Sok bijak banget ya hehe lanjut aja deh ceritanya. Oke, setelah tau bahwa saya akan tinggal di Prancis, semua pola pikir saya dipaksa untuk diubah. Saya mulai belajar tentang Prancis, follow akun-akun Prancis, diskusi tentang kehidupan di Prancis, hidup berislam di negara Prancis, ikut kursus bahasa Prancis, punya sertifikat kemampuan bahasa Prancis (bahasa Arab aja belum di-update haha), sampai daftar sekolah di Prancis! Hal-hal yang tidak pernah ada di rencana kehidupan saya sebelum menikah, kepikiran pun enggak! Allahu a’lam, memang hanya Dia yang memegang kendali kehidupan saya. Banyak orang yang tahu kemudian mereka senang dan takjub, menganggap Prancis adalah negara yang maju dan keren, apa-apa tertata, terintegrasi, rapi, tepat waktu, dan hal-hal bagus lainnya, mereka menyangka mendo’akan hidup di sana akan enak, ya saya tetap meng-aamiin-i-nya, dan sangat berharap di sini akan baik-baik saja, karena sebetulnya saya belum cukup berani untuk tinggal sejauh ini, (masih) berdua, tanpa keluarga, terlebih lagi saya harus beradaptasi dengan kehidupan negara ini sembari beraktivitas normal sebagai istri. Pada akhirnya, saya teringat salah satu murid saya, seorang ibu, ia berpesan “asal ikut suami, di mana saja insyaallah mudah, insyaallah berkah.” Saya mengamininya dengan penuh haru, tidak lagi saya bayangkan kekhawatiran-kekhawatiran, pun di mana saja semua juga bumi Allah yang selalu dalam pengawasan-Nya.  

Baiklah, sekian dulu curhatnya, ntar takut nangis hehe terima kasih telah menyempatkan membaca dan sampai jumpa di tulisan berikutnya ya^^

Wassalamu’alaikum.

Komentar

  1. pesan dari muridmu jg ngena bgt di aku bat . walaupun masih di indo , tp ga kebayang sebelumnya klo bakal ikut suami , jauh dari rumah . Dan jd ibu rumah tangga yg ga kerja / berkarir lagi . Insya Allah ikhlas, semoga Allah memudahkan dan berkah . terima kasih buat tulisannyaa . sehat sehat disana sama suami mu yang juga temen SMA ku yah batt 😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih juga udah baca bat hihi aamiin aamiin semoga urusan kita dimudahkan dan dilancarkan yaah 🤗

      Hapus
  2. Allahu yubaarik fiik. Diem2 penikmat blogspotmu lho sist ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa baarakallahu fiik. Makasih banyak loh udah mau baca hihi ☺️

      Hapus

Posting Komentar