Dana Investor Hilang, Tanijoy Kehabisan Uang

 


Assalamu’alaikum.

Tanijoy kehabisan uang? Uang investasi hilang ke mana? Bagaimana bisa uang investor raib? Bagaimana kejelasan pengembalian uang pendana? Pertanyaan-pertanyaan semacam itu lagi ramai dilontarkan oleh para pendana atau investor Tanijoy yang membanjiri akun media sosial milik Tanijoy belakangan ini. Sebenarnya ada apa? Mumpung 24 September kemarin baru saja memperingati Hari Tani Nasional, saya akan membahas tentang investasi dengan para petani melalui Tanijoy. 

Jika para pembaca masih ingat, beberapa waktu lalu saya sempat memberikan review pengalaman saya berinvestasi di Tanijoy. Bagi yang belum membaca, boleh mampir di Investasi Perdana di Tanijoy. Secara umum, pengalaman yang saya dapati baik-baik saja dan investasi berjalan dengan lancar. Tapi ternyata ada juga yang punya pengalaman kurang baik yang baru saja dialami oleh teman saya sendiri. Beliau melakukan investasi di Tanijoy dengan hasil untung, tapi duitnya hilang, sehingga tidak tersedia ketika akan diambil. Kemudian beliau meminta saya untuk mengulas kisahnya di artikel, supaya lebih banyak orang yang waspada. Lalu, seperti apa ceritanya? Saya akan ulas di artikel berikut, lanjut baca ya.

 

Berinvestasi di 2 Proyek

Kebetulan saya dan teman saya sama-sama mencoba investasi online di Tanijoy sejak tahun 2019 di beberapa proyek yang berbeda. Adapun hasilnya alhamdulillah untung dan berjalan lancar semuanya. Kebetulan saja, di dua investasi terakhir, beliau berinvestasi di proyek Trading Kentang Granola IV sebanyak 2 slot dan Tumpangsari Tomat dan Cabe Keriting III Medan sebanyak 1 slot. Berikut profil dua proyek tersebut.



Dapat dilihat bahwa jangka waktu proyek Tumpangsari Tomat dan Cabe Keriting Medan III adalah 8 bulan, dimulai dari bulan Agustus 2019 dan akan berakhir di bulan April 2020, dengan keuntungan hingga 20.18%. Adapun jangka waktu proyek Trading Kentang Granola IV adalah 6 bulan, dimulai dari bulan Oktober 2019 dan selesai bulan April 2020 juga, dengan keuntungan bisa mencapai 16.94%.


Pelaporan Proyek

Seperti yang telah saya singgung di artikel Investasiku, bahwa Tanijoy melakukan pelaporan berkala kepada para pendana, baik melalui surel maupun update di aplikasi. Begitu juga terhadap proyek yang diikuti oleh teman saya, yaitu Tumpangsari Tomat dan Cabe Keriting III Medan.


Berdasarkan laporan tersebut, terjadi kejadian tidak terduga di bulan Maret 2020 yaitu tanaman terkena penyakit bercak daun dan menjadikan proyek mundur 60 hari.  

Dalam waktu 60 hari tersebut, petani melakukan kegiatan penyiangan dan pemangkasan tanaman guna mendapatkan hasil panen yang terbaik. Setelah kurang lebih 2 bulan berlalu, ternyata kondisi tidak terduga terjadi kembali.

Kali ini bukan karena penyakit tanaman, melainkan pembatasan logistik. Dalam laporan tersebut disampaikan proyek akan mundur 30 hari. Lebih buruknya lagi, tidak ada kabar selepas 30 hari, bahkan tidak ada berkas laporan akhir sampai hari ini. Adapun untuk proyek Trading Kentang Granola IV, Tanijoy tidak memberikan pelaporan berkala sejak awal proyek dilakukan maupun juga laporan akhirnya sampai dengan hari ini.

 

Mulai Merasa Aneh

Dari adanya pelaporan yang kurang merepresentasikan progres dari masing-masing proyek, teman saya mulai merasa ada yang tidak beres dengan manajemen Tanijoy, baik dari segi keuangan maupun pengelolaan.  Sebagai gambaran, berikut saya tunjukkan riwayat transaksinya. Bacanya dari bawah ke atas ya.


Tanpa pelaporan, secara tiba-tiba di tanggal 27 Juni 2020 terdapat transaksi pengembalian dana investasi (warna hijau tua) dari proyek Trading Kentang Granola IV beserta dengan keuntungan (warna hijau muda) yang didapat dari masing-masing slot. Dana tersebut semuanya masuk di e-wallet Tanijoy. Karena merasa tidak aman, teman saya segera menarik atau melakukan withdraw dana (warna oranye) tersebut ke rekening asli milik beliau. Withdraw tersebut diajukan tanggal 6 Juli 2020. Keanehan berikutnya terkait dengan proyek Tumpangari Tomat dan Cabe Keriting III Medan.


Proyek tersebut memang dilaporkan terlambat 30 hari sejak 16 Juni 2020. Tapi pada kenyataannya, dana investasi (warna hijau tua) dan keuntungan (warna hijau muda) baru dikembalikan lebih dari 30 hari, yaitu 29 Juli 2020. Masih merasa tidak aman, keesokan harinya beliau segera melakukan withdraw (warna oranye).

Tidak berhenti sampai di situ, ternyata proses withdraw mengalami masalah yang cukup membuat beliau emosi. Pada proyek-proyek sebelumnya, Tanijoy akan memproses withdraw tersebut selama 7 hari kerja (sempat mundur hingga 14 hari kerja karena pandemi) hingga dana dan keuntungan yang disimpan di e-wallet akan masuk ke rekening pribadi pendana. Akan tetapi, kenyataannya pada dua proyek ini sudah lebih dari 1.5 bulan uang tersebut tidak didapatkan, padahal total saldo di e-wallet sudah Rp 0, bisa dilihat di gambar tersebut. Lalu di mana uangnya?

Sebagai pendana yang khawatir, tentu beliau beberapa kali melakukan tabayyun atau kroscek dengan cara berkomunikasi dengan pihak Tanijoy melalui surel dan live chat via situs Tanijoy, namun tidak diberikan jawaban apa-apa atau dijawab dengan jawaban yang tidak pasti. Hari demi hari masih ditunggu, hingga akhirnya Tanijoy memberikan pemberitahuan bahwa akan diadakan virtual meeting dari pihak Tanijoy dengan para pendana yang mengalami masalah yang sama seperti teman saya.

Permasalahan Terungkap

Virtual meeting dilaksanakan tanggal 4 September 2020 lalu. Virtual meeting tersebut diisi oleh CEO Tanijoy beserta jajarannya. Mereka menjelaskan kepada para pendana terdampak tentang apa yang sebenarnya terjadi sekaligus menawarkan solusi dan menjawab sebagian pertanyaan dari pendana yang ikut saat itu.


Pada intinya, dalam virtual meeting tersebut disampaikan bahwa Tanijoy mengalami masalah keuangan dan juga pengelolaan proyek, sesuai dengan apa yang teman saya khawatirkan. Berikut saya lampirkan sebagian pembahasan yang tertuang dalam berita acara virtual meeting tersebut.


Dapat dilihat pada berita acara di atas, Tanijoy mengakui bahwa uang pendana masih ada di petani. Mengapa bisa terjadi demikian? Karena selama pandemi, Tanijoy membatasi pihaknya untuk melakukan cek lapangan kepada para petani serta kesulitan untuk berkomunkasi jarak jauh dengan para petani.


Kemudian, setelah new normal, pihak Tanijoy mulai kembali ke lapangan dengan tujuan menagih uang yang masih dibawa oleh para petani. Tapi ternyata, sebagian petani sudah tidak memegang uang tersebut alias digunakan untuk kebutuhan mereka sendiri, tidak disimpan kemudian dikembalikan kepada Tanijoy. Otomatis, pihak Tanijoy terpaksa harus mengganti uang para pendana dengan uang yang Tanijoy miliki, disebutnya dengan dana tabarru. Akan tetapi, karena uang para pendana sangat besar, maka Tanijoy pun kehabisan uang untuk mengganti. Mau tidak mau, pihak Tanijoy harus bersusah payah menagih kepada para petani dengan beberapa tahapan.



CEO Tanijoy waktu itu juga menambahkan bahwa ternyata selepas panen, para petani langsung menjual hasil panennya kepada pihak lain, bukan melalui pihak Tanijoy, tentu dengan alasan ekonomi. Kesimpulannya, sebagian petani melanggar kontrak perjanjian (mungkin karena kebutuhan mendesak) dan terpaksa menjual terlebih dahulu kepada pihak lain dan uang hasil jualnya mungkin sudah digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Nah, di sinilah kecolongan itu terjadi.

 

Iktikad dari Tanijoy

Adanya virtual meeting tersebut menunjukkan salah satu iktikad baik dari Tanijoy yang memberanikan diri bertatap muka dan menjelaskan dengan jujur tentang apa yang terjadi kepada para pendana. Meskipun awalnya tidak ada kabar dan para pendana cenderung diabaikan. Namun, jika dibandingkan di luar sana, masih banyak investasi bodong yang ditinggal begitu saja, tidak ada kelanjutannya sama sekali. Tapi setidaknya Tanijoy masih membuka forum musyawarah tersebut. Tidak hanya virtual meeting, setelahnya Tanijoy juga memberikan fasilitas berupa grup Telegram yang difungsikan sebagai media penyaluran informasi yang khusus terkait dengan permasalahan withdraw ini.

 

Solusi dari Tanijoy

Menindaklanjuti permasalahan yang besar tersebut, Tanijoy berusaha menawarkan solusi yaitu hendaknya bersabar hehe. Maksudnya adalah selama Tanijoy nagihin utang ke petani, Tanijoy sebisa mungkin akan mengembalikan keseluruhan uang para pendana, sejumlah yang seharusnya, baik secara langsung maupun dicicil, tapi tentu saja dengan jangka waktu yang mereka sendiri tidak tahu akan selesai kapan. Mengingat, keadaan genting seperti ini, semua serba tidak pasti. Jadi, pihak Tanijoy tidak berani memberikan janji dan lebih mengimbau untuk bersabar hehe.

Berkaitan dengan pengembalian dana tersebut, Tanijoy membagi para pendana ke dalam 9 batch yang diurutkan dari urutan withdraw. Teman saya masuk di batch 1 dan 9. Untuk batch 1, Tanijoy berkomitmen untuk menyelesaikan withdraw di bulan November 2020 mendatang. Adapun batch selanjutnya ya tunggu aja entah kapan hehe

 

Ibrah yang Dapat Diambil

Dari kejadian ini, beberapa hal dapat dijadikan pelajaran. Pertama, sebagai pengingat bagi investor dan calon investor bahwa semua investasi bentuk apapun pasti beresiko. Jadi jangan sampai berpikiran tidak akan rugi! Terlebih untuk investasi dengan basis syari’ah seperti Tanijoy ini, untung dan rugi dipikul bersama. Jadi, mau tidak mau harus siap kehilangan seluruh dana yang diinvestasikan jika investasi mengalami kerugian. Akan tetapi, karena investasi kali ini mendapatkan untung, jadi para pendana berhak meng-klaim dana dan keuntungan yang didapat. Sehingga pihak peminjam dana berkewajiban untuk mengembalikan.

Kedua, kejujuran itu penting. Mau sepahit apapun hal yang dialami, jika hal tersebut harus disampaikan kepada orang yang berhak, maka sampaikan dengan jujur. Ketiga, menjaga amanah, berkomitmen, dan bertanggung jawab merupakan sebuah kewajiban. Jika sudah berjanji, maka tepati janji tersebut, baik lisan maupun tulisan. Terlebih ini investasi syari’ah yang berdasar pada akad. Jadi yang nyatet tidak hanya sekretaris tapi juga Malaikat hehe. 

Keempat, berkaitan dengan perjanjian atau akad, maka sebisa mungkin cari pihak yang betul-betul dapat dipercaya, karena siapa saja dapat berkhianat. Kelima, musibah bisa terjadi kapan saja, kepada siapa saja, dengan cara seperti apa, bagaimana bentuknya, semua sudah digariskan oleh Tuhan. Jadi, bersikap pertengahan (bersyukur plus bersabar) adalah solusi terbaik. Sehingga ketika mendapati hal yang pahit semacam ini, ya jangan sampai stres dan ingatlah sejatinya harta hanyalah titipan hehe 

 

Masukan untuk Tanijoy

Ada beberapa masukan yang mungkin bisa dijadikan pertimbangan untuk perbaikan ke depannya untuk pihak Tanijoy, di antaranya yaitu (1) perlu memperbaiki komunikasi dengan mitra ketika ada masalah, (2) perlu lebih transparan dalam menyampaikan progres investasi masing-masing proyek, (3) lebih selektif dalam memilih petani yang akan dijadikan sebagai mitra, dan (4) perbaiki aplikasi dan situs agar lebih mudah diakses.

 

Rekomendasi untuk Calon Investor

Untuk saat ini, Tanijoy memang sedang mengalami kendala dan sedang memperbaiki manajemen mereka. Meskipun begitu, di proyek-proyek sebelumnya, saya pribadi memiliki pengalaman yang cukup baik selama berinvestasi di Tanijoy. Jadi, saya tidak serta merta tidak merekomendasikan berinvestasi di Tanijoy, semua kembali kepada Anda para pembaca. Anda berhak memilih dan menentukan apakah tetap akan mencoba berinvestasi di Tanijoy atau tidak. Namun jika ditanya, saya memilih untuk menunda untuk berinvestasi kembali sampai kondisi keuangan dan manajemen Tanijoy mulai stabil.


Baiklah, sekian dulu ulasan saya terkait dengan hilangnya uang pendana di Tanijoy. Harapan saya semoga Tanijoy bisa mengembalikan dana investor semaksimal mungkin dan semoga tulisan ini dapat dijadikan sebagai informasi, bahan pelajaran, serta pertimbangan bagi para pembaca, khususnya calon investor.

Terima kasih telah menyempatkan membaca, jika ada pertanyaan atau tambahan silahkan tulis di kolom komentar ya. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di tulisan berikutnya ^^


Wassalamu'alaikum.

*image source

Komentar

  1. Halo Bu Annisa,
    Terima kasih sudah mengulas Tanijoy. Saat ini kami sedang dalam proses untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dukungan Ibu dan pendana lain sangat berarti bagi kami. Apabila ada pertanyaan, kritik, dan saran terkait layanan; silakan hubungi kami melalui channel resmi yang tersedia di website tanijoy.id.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Tanijoy, senang sekali Anda membaca tulisan sy. Sama2, semoga bs dijadikan pelajaran ya dan selanjutnya tim Tanijoy dimudahkan dlm proses penyelesaian permasalahan tsb :)

      Hapus
    2. proses menyelesaikan mbelgedes omong kosong!
      dikontak dari media apapun nihil balasan
      jualan syariah digembor2in, nyatanya nginjek2 hak orang seenak jidat hehehe

      buat yg baca, saya peringatkan, jangan sekali2 sentuh investasi tanijoy
      ini masuknya investasi akhirat, soalnya pelunasan di akhirat haha

      Hapus
  2. Korbannya sudah banyak Mbak,mencapai 2M lebih sementara terdata.
    Kami sedang berjuang agar Tanijoy mau mengembalikan dana investasi kami karena sd sekarang mereka menghilang,tidak mau merespon sama sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah baca tulisan sy. Haduh semakin banyak ya mba sekarang. Semoga segera ada kabar baik dari pihak Tanijoy untuk pengembalian dananya ya mba. Yang sabar hehe

      Hapus
  3. Haalooo Tanijoy buka suaranya dong di grup Lender https://t.me/joinchat/HZpMTi7wj6xW9XFp

    BalasHapus
  4. halo mba, terimakasih atas informasinya. izin bertanya karena ketiktahuan saya, disini kan pihak tanijoy merugi karena adanya gulma dan petani yang tidak kooperatif. lalu apakah pihak penginvestasi tidak bagi rugi jugakah ? terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo juga, terima kasih sudah baca tulisan sy ya :). Jadi gini, gulma pada proses penanaman di proyek tsb berdampak pada kurang maksimalnya keuntungan yg akan di dapat oleh para investor. Jd itungannya Tanijoy & investor untung, hanya ROI nya tidak bs maksimal. Nah, di sisi lain, petaninya jg ga amanah, jd keuntungan + modal dr investor pd proyek tsb tidak diberikan kpd Tanijoy. Begitu penjelasannya.

      Hapus
    2. Petani-petani yang melanggar kontrak itu kenapa ga diperkarakan aja secara hukum? Kalaupun usaha memang tidak menguntungkan kenapa ga kembalikan saja sisa modal ke investor?

      Hapus
    3. Jangan Percaya Deh Sama Gulma Apalah Namanya, Dari 6 Proyek Yang Saya Ikuti Semua ada Kejadian Tidak Terduga, Ya Bentuk-Bentuk Kejadiannya Kurang Lebih, Embohlah Betulan Apa Gak, Astagfirullah, Sudahlah Gabisa Berkata-kata.

      Hapus
    4. Jangan Percaya Deh Sama Gulma Apalah Namanya, Dari 6 Proyek Yang Saya Ikuti Semua ada Kejadian Tidak Terduga, Ya Bentuk-Bentuk Kejadiannya Kurang Lebih, Embohlah Betulan Apa Gak, Astagfirullah, Sudahlah Gabisa Berkata-kata.

      Hapus
    5. Saya juga ada 5 proyek sudah jatuh tempo mas. Tdk ada info apa2 lg. Email dan live chat jg tidak di respond. Apa ada yg join group telegram nya? Mohon diinfokan mas kalau punya. Terimakasih.

      Hapus
  5. Ya tuhann saya baru baca, pantesan sudah mati websitenya dan tidak pernah update sama sekali.
    Project semua sudah jatuh tempo dan dana saya tidak ada yang kembali.
    CS menghilang, email tidak dibalas.
    Jadi pelajaran buat saya dan teman-teman supaya berhati-hati menyerahkan uang ke pihak ketiga seperti ini.

    BalasHapus
  6. Saya sebagai peminjam juga sangat kecewa, sepertinya Tanijoy sangat-sangat scam, sudah berbulan-bulan tidak bisa menyelesaikan kewajiban pengembalian, withdrawal stuck, dan tidak mempunyai niat baik untuk mencicil.

    Ini benar-benar scam! Semoga saya tidak tertipu masuk kesini.

    BalasHapus
  7. Muhammad Nanda Putra ....orang ini kemana ya

    BalasHapus
  8. Bismillah, terimakasih atas informasinya. Semoga Tanijoy tetap bisa mengembalikan dana investor, minimal dana awal modal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah baca tulisan sy. Aamiin, kita do'akan semoga pihak Tanijoy dimudahkan untuk bertanggung jawab ya :)

      Hapus
  9. Halo kak, untuk gbung grup telegramnya bagaimana ya? Saya sejak Februari sampe sekarang belum ada respon positifnya, saya sudah coba email, dm, dan chat via app

    BalasHapus
  10. semoga aja bisa di balikin dananya.. dan sebenarnya menurut saya tidak scam soalnya sebelum pandemi tanijoy normal normal aja.. dan mana mungkin klo scam mereka berani ngadain pertemuan. sekarang ini mungkin tanijoy kurang transparan saja untuk masalah ini. harusnya di buka petani mana saja yang bermasalah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Scam lah ini jatohnya, org di chat ga ada respon, web dan ig tidak ada kehidupan. Lepas tanggung jawab

      Hapus
  11. Semoga Allah lancarkan penyelesaian masalah Tanijoy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Kalau mau Tim Tanijoy harus nya belajar ke Kang Dewa Eka Prayoga yang pernah mengalami hal yang lebih berat tapi Alhamdulillah berhasil bangkit lagi dan mengembalikan dana para investor nya

      Hapus
  12. Tanijoy bermasalah saya investor, dan gak jelas

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar