Di Prancis, Usia 3 Tahun Sudah Wajib Belajar



Assalamu’alaikum.

Mengawali tahun baru dengan cerita tentang pengalaman anak sulung saya yang belum lama ini masuk école maternelle di Prancis, setara dengan sekolah Pendidikan Usia Dini (PAUD) di Indonesia. Agak berbeda dengan sekolah PAUD di Indonesia yang sudah lama eksis, program PAUD di Prancis ini merupakan program yang baru dari pemerintah dan diwajibkan. Lalu, bagaimana prosedur pendaftarannya dan apa saja yang diajarkan? Berikut ulasannya.


Aturan pemerintah tentang wajib belajar mulai usia 3 tahun

Dilansir dari laman Doubs.fr, aturan pemerintah Prancis tentang wajib belajar mulai usia 3 tahun mulai diberlakukan pada bulan September 2019. Jadi, anak yang berusia 3 tahun masuk ke école maternelle publique (baca: ekol maternel publik) setingkat sekolah PAUD di Indonesia. Layanan ini gratis untuk semua keluarga, baik warga Prancis maupun pendatang. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong perkembangan kepribadian anak-anak dan merangsang perkembangan bahasa, sensorik, motorik, kognitif, dan sosial mereka, membangun harga diri mereka dan orang lain, dan berkontribusi pada pemenuhan emosional mereka. Pada intinya, hal-hal tersebut akan membiasakan anak-anak untuk senang belajar. 

Aturan tersebut juga tidak hanya terbatas pada sekolah formal dan publik, namun juga sekolah swasta dan sekolah alternatif seperti montessori. Termasuk juga homeschooling. Akan tetapi harus disertai dengan pengajuan justifikasi lengkap yang dapat diterima oleh pihak pemerintah daerah dan directeur académique des services de l'Éducation nationale atau direktorat layanan pendidikan nasional. Pokoknya anak harus ikut kegiatan belajar, di manapun itu. Jika tidak, maka orang tua akan dikenakan denda (Sumber).


Pendaftaran école maternelle publique

Perlu diketahui di awal sebelum pendaftaran bahwa mendaftarkan anak usia 3 tahun untuk la rentrée scolaire (baca: rontre skolekh) atau tahun ajaran baru, artinya anak sudah atau akan berusia 3 tahun di tahun ajaran tersebut. Lalu, sama halnya dengan pendaftaran sekolah negeri di Indonesia, pemerintah menerapkan sistem zonasi untuk sekolah-sekolah publik di Prancis. Adapun prosedurnya terbagi menjadi tiga tahapan (Sumber). Pertama, mendaftarkan anak ke Mairie (baca: meri) atau pemerintah kota/daerah dengan membawa 3 dokumen utama, yaitu akta kelahiran anak, bukti vaksin wajib milik anak, serta bukti tempat tinggal. Kedua, pihak Mairie akan mengirimkan surat bahwa berkas pendaftaran sekolah anak sudah diterima dan kontak sekolah yang sudah ditentukan. Ketiga, menghubungi pihak sekolah untuk membuat janji temu dengan membawa surat penerimaan dari Mairie, akta kelahiran anak, dan bukti vaksin wajib milik anak. Pendaftaran tersebut dapat dilakukan paling lambat bulan Juni sebelum tahun ajaran baru. Berikutnya, pihak sekolah akan membuat undangan untuk kegiatan orientasi sekolah bagi anak dan calon siswa sebagai pengenalan lingkungan dan aturan di sekolah.


Jam belajar dan aktivitas pembelajaran di sekolah

Secara umum, aturan pemerintah mewajibkan 24 jam belajar dalam seminggu (). Jika di école maternelle publique, dari hari Senin hingga hari Jum’at mulai jam 08.30 - 16.15 dengan istirahat makan dan tidur siang. Adapun aktivitas pembelajarannya tentu beragam, namun dipusatkan pada 5 area, yaitu berbahasa dalam segala aspek, mengekspresikan diri dalam kegiatan fisik dan artistik, mengenal alat matematika pertama seperti angka dan hitungan, serta mengeksplorasi dunia. Tidak hanya di dalam sekolah, ada juga sortie avec la classe (baca: sokhti) atau piknik bersama teman-teman sekelas sebagai sarana pembelajaran.


Hal-hal lain yang perlu diketahui

Berdasarkan pengalaman menyekolahkan anak usia 3 tahun di  école maternelle publique, ada beberapa hal yang perlu diketahui, di antaranya sebagai berikut.


1. Anak harus diantar dan dijemput oleh orang tuanya

Aturan orang tua yang mengantar dan menjemput anaknya merupakan aturan paten untuk siswa école maternelle publique demi menjaga keamanan siswa. Dari awal pendaftaran, orang tua harus mengisi formulir nama lengkap, alamat, nomor telepon, dan email sebagai penanggung jawab yang akan mengantar jemput anak. Jika ada orang lain yang menjemput, selain orang tua si anak, maka pihak sekolah harus dihubungi terlebih dahulu dan melampirkan dokumen berupa foto KTP orang yang akan menjemput si anak. Lalu saat menjemput, orang tersebut harus menunjukkan KTP asli ke guru atau pihak sekolah yang akan menyerahkan si anak.


2. Terlambat datang ke sekolah sama dengan tidak masuk sekolah

Gerbang sekolah akan terbuka mulai dari 08.20 - 08.30, setelah itu akan ada bel dan gerbang sekolah ditutup. Aturan ini sangat saklek, meskipun siswanya anak-anak balita usia 3 tahun yang terkadang datang ke sekolah sambil menangis, sambil jalan dengan santai, atau terkadang juga menolak masuk. Apapun kondisinya, jika gerbang sudah tertutup, walaupun sudah di depan gerbang, katakanlah terlambat 3 detik, maka tidak akan ada pihak sekolah yang akan membuka gerbang. Jadi ya pulang lagi ke rumah. 


3. Anak datang ke sekolah harus jalan kaki

Aturan ini aturan tidak tertulis sebenarnya, hanya untuk mengajarkan kebiasaan yang baik di tahap-tahap sekolah berikutnya. Jadi, setidaknya dari gerbang sekolah, anak tidak lagi digendong orang tuanya, harus jalan dan membawa perlengkapannya sendiri sampai masuk ke kelasnya.


4. Anak sudah tidak boleh pakai popok

Begitu masuk école maternelle publique, maka anak-anak sudah tidak boleh pakai popok. Jadi ini adalah tugas orang tua sebelum menyekolahkan anaknya, anak sudah harus lulus toilet training. Minimal dia tau kalau akan buang air harus memberitahu orang tua atau guru, serta tau bahwa buang air harus ke toilet. 


4. Anak boleh datang ke sekolah pagi saja

Beberapa aturan-aturan sebelumnya termasuk aturan yang ketat, namun di sisi lain, pihak sekolah juga tidak menyamaratakan kondisi anak. Guru dan pihak sekolah sangat memperhatikan dan menghargai kemampuan dan perkembangan masing-masing anak dalam beradaptasi di sekolah. Misalnya, seorang anak dirasa terlalu lelah jika sekolah sampai sore, maka disarankan untuk datang pagi saja dari jam 08.30 - 11.30, dan kondisi-kondisi lainnya.


5. Ada pilihan makan siang di kantin sekolah atau di rumah

Waktu makan siang, adalah hak siswa dan orang tuanya untuk makan siang di rumah atau di kantin bersama teman-temannya. Siswa yang makan di rumah, akan dijemput jam 11.30 dan kembali ke sekolah jam 13.35 lalu tidur siang. Adapun siswa yang makan di kantin sekolah, akan disajikan makanan jam 11.45 dan akan tidur siang lebih awal yaitu jam 13.00.


6. Ada pilihan tidur siang di sekolah atau di rumah

Selain makan siang, ada juga pilhan siswa tidur siang di rumah, lalu kembali lagi ke sekolah jam 14.45.


Kurang lebih begitulah gambaran program pendidikan dan pembelajaran di Prancis yang wajib bagi anak mulai usia 3 tahun.

Terima kasih telah menyempatkan membaca. Sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Wassalamu’alaikum. 


*imagesource


Komentar